Pernikahan Beda Keyakinan

Tidak Selalu Berdampak Negatif?

Kalau sudah kadung cinta, apapun tentu akan dilakukan untuk mewujudkan kebahagiaan bersama. Tak juga peduli dengan perkataan orang atau bahkan keyakinan (agama) yang berbeda. Toh, belakangan semakin banyak pasangan yang akhirnya memutuskan untuk menikah dengan lawan jenis yang beda agama. Mengenai persoalan adanya ajaran agama yang melarang hal ini, semuanya kembali berpulang kepada pribadi dan keyakinan masing-masing.

Banyak orang yang berpikir membina rumah tangga dengan keyakinan yang berbeda akan menemukan banyak kesulitan. Mulai bagimana mereka akan mendidik dan mengarahkan anak-anak sampai bagaimana harus berjiwa besar kala pasangan merayakan dan menunaikan ibadahnya. Tentu bukan sebuah perjuangan yang tidak mudah, lantaran sifat manusia yang memang terkadang mementingkan egonya. Setelah dipikir-pikir, ternyata ada dampak positif dan negatif dari pasangan yang beda agama. Tapi ternyata tidak selalu yang tampil adalah dampak negatifnya, kalau keduanya memang bisa menempatkan dan menjaga segalanya sesudah dengan tugas dan kewajibannya.

Satu yang juga harus ada adalah rasa toleransi. Dampak positifnya tentu saja dapat merasakan betapa menyenangkan bisa merayakan hari besar umat lain dan berkumpul bersama saudara-saudara lain. Paling tidak, kita tak hanya datang berkunjung untuk silaturahmi saja, tapi juga berbincang-bincang tentang perasaan yang dirasakan ketika menjalani ibadah.

Dari pasangan orangtua beda agama yang memberi kebebasan seluas-luasnya kepada anak-anaknya, ini tentu akan menumbuhkan sikap toleransi yang tinggi. Dimana anak-anak diberikan kebebasan untuk menghias pohon Natal tanpa diberi larangan. Ataupun berkunjung ke mesjid untuk belajar mengaji dan sholat. Dengan menanamkan agama sejak kecil, mereka mendidik untuk bisa bersikap dan berahlak yang baik. Kedepannya, beri mereka kebebasan untuk menganut agama apa yang ingin mereka peluk tanpa terkesan ada paksaan. Mereka juga akan lebih memiliki sikap toleransi yang tinggi terhadap teman-teman dan lingkungannya dibanding yang lainnya.

Kerjasama antar kedua pasangan dalam mengarahkan bahtera rumah tangga tak kalah pentingnya. Dengan demikian pasangan tersebut akan merasakan hidup yang lebih "berwarna" dengan pernikahan beda keyakinan. Hal lain yang juga didapatkan yakni menambah pengetahuan. Belajar dapat diperoleh di manapun, begitu juga pengetahuan tentang keyakinan yang berbeda.

Tentu akan banyak hal yang mendorong kita untuk membaca buku demi menambah pengetahuan tentang beragam kehidupan keyakinan baik yang ada di Indonesia maupun dunia. Dengan demikian ini semakin bisa menyakinkan agama apa yang kita anut kini. Toh, tak selamanya pasangan beda agama akan berdampak buruk. Juga bukan tidak mungkin ada pihak yang akhirnya mengikuti keyakinan pasangannya, meski harus butuh waktu lama. Dan yang pasti pernikahan beda agama, tergantung dari sudut mana Anda melihatnya.

Terinspirasi Gara-gara Tugas Akhir

Revi Marcelina
Founder Treeasure
Pada umumnya, mahasiswa tingkat akhir sibuk menyiapkan tugas akhir atau skripsi agar bisa lulus dari kampusnya, bahkan tekadang hanya sebagai tanda kelulusan atau cepat-cepat lulus. Namun, tidak bagi mantan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung Revi Marcelina, jauh sebelum mempersiapkan tugas akhirnya justru menjadi perjalanan awal terciptanya usaha toko desain aksesoris yang bernama Treeasure.

Tas dan boots high heels bahan kulit
design by Treeasure
Anak bungsu dari 3 bersaudara menceritakan, bahwa tugas akhir kampusnya dituntut tidak hanya sekedar sketsa desain, tetapi dilengkapi dengan dummy atau peraga dari desain yang diajukan. “Daripada hanya sebagai syarat lulus, saya pikir kenapa gak, hasil tugas akhir itu bisa dijual. Karena untuk membuat dummy pastinya membutuhkan biaya, itung-itung buat balik modal,” ujar Revi dengan senyumannya di sela-sela acara pameran FGD Expo 2013 Jakarta Convention Center.


Kalung bahan kayu Mapple
design by Treeasure
Awalnya Revi mendesain sendiri, tapi lama kelamaan dengan banjirnya order, dirinya mencoba untuk mengajak teman-teman desainernya. Dirinya menginginkan toko ini tidak hanya sebagai peraga untuk berdagang, namun bisa menjadi workshop atau tempat para desainer lainnya yang memiliki minat di bidang aksesoris. Sebab, menurut dia, suatu desain harus memiliki unsur originalitas, sehingga Treeasure bisa menjadi wadah menyalurkan kreatifitas, sambil berbisnis.

Sarung handphone bahan kulit
design by Treeasure
Tapi Revi mengakui, musuh dalam dunia desain adalah penjiplak. Oleh karena itu, agar berbeda dengan konsep desain aksesoris lainnya, penggunan bahan-bahan sangat diperhatikan terutama dari segi kualitas. “Beberapa bahan memang tidak bisa didapatkan dari lokal, karena tidak ada yang mensuplainya. Kalaupun ada bahan subtitusinya, belum tentu komposisi dari bahan tersebut bisa mengimplementasi dari desain yang dibuat desainer, sehingga tidak sesuai dengan ekspetasi,” terangnya.

Nama Treeasure dipilih karena dalam filosofi pohon sering dijadikan acuan dalam meraih kesuksesan. Makna pohon juga memberikan manfaat bagi siapa saja, dipadukan dengan kata treasuremengartikan, bahwa suatu desain atau karya seseorang tidak memiliki variable pasti untuk menentukan nominalnya. Tetapi, bisa menjadi seakan menemukan “harta karun” yang mungkin bernilai tinggi.

Dompet bahan kulit
design by Treeasure
“Ini juga yang sering kami permasalahkan, sebagai desainer, merasa ada nominal harga yang harus dijual. Tapi kembali dengan pertanyaan siapa yang mau membelinya, bila harganya terlalu mahal. Kadang trial dan error untuk dipasarkan sampai ketemu nominal harga yang pas, karena suatu desain tergantung kesukaan dari pembeli. Itu sebabnya semacam mencari harta karun bagi pencari produk desain yang sesuai keinginannya,” jelasnya.

Gelang bahan kulit design by Treeaure
Digagas Revi sejak 2009, berawal dari mata kuliah Aksesoris dan Fashion, kemudian bertemu dengan Gusto Sign, penyedia peralatan laser cut dan engraving, saat itu metode laser belum banyak yang menggunakan. Oleh karena itu, metode tersebut sangat melekat dan menjadi ciri khas desain-desain Treeasure, maka di 2011, mulai mengikuti berbagai ajang pameran desain.

Menariknya dari penemu Treeasure, diusianya yang masih muda (25 tahun) sudah memiliki tujuan sebelum lulus dari kuliah, Revi tidak ingin menyiakan apa yang sudah didapatkan dari berbagai pelajaran dalam dunia desain, bahwa mampu memberikan suatu kesuksesan. Penggemar produk Treeasure tidak hanya berasal dari Indonesia, ada beberapa permintaan orderyang pernah dilakukan Revi, datang dari luar negeri seperti Kanada, Amerika Serikat, dan Jepang.

Cincin berlayer bahan acrylic design by Treeasure

Cincin berlayer bahan acrylic design by Treeasure


Informasi lebih lanjut,
Workshop 
facebook pages treeasure shop
instagram @treeasure
LINE @treeasure

Bisakah Anda Tertawa 10 Menit Sehari?

Pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang ditulis oleh seorang psikolog kesehatan, Norman Cousins, di dalam bukunya berjudul Anatomy of An Illness. Cousins telah mencoba pengobatan ini terhadap pasiennya, tentu saja tertawa perlu rangsangan seperti menonton film komedi, membaca buku humor atau lainnya. Alhasil, tertawa bukan saja mengurangi rasa sakit, tapi dapat membangkitkan semangat hidup setara tubuh menjadi lebih sehat.

Melihat dari hasil terapi Cousins, tertawa bisa memperpanjang umur dan ikut membantu menyembuhkan penyakit. Akan tetapi, hasil penelitian tersebut belum dapat dijadikan bukti secara ilmiah.

Adakalanya sulit untuk ketawa dalam situasi stress, kalupun tertawa mungkin terpaksa atau dibuat-buat. Sumber stress pada seseorang bisa berupa akumulasi kesedihan ditambah kecemasan di masa lampau, serta kekhawatiran menatap masa depan, karena tidak sanggup mengambil jalan pintas. Akhirnya orang yang sedang stress hanya bisa mengurung kenikmatan serta kebahagian hidupnya. Akibatnya, ia sulit untuk tertawa.

Perbedaan antara orang stress dan orang yang mudah tersenyum

Orang stress nampak lebih letih dan pesimistis ketimbang orang yang murah senyum. Karena orang yang tersenyum hanya memakai satuan otot, sedangkan orang stress puluhan otot. Artinya, orang yang mudah tersenyum memakai tenaga lebih kecil ketimbang orang stress.

Tertawa merupakan harmonisasi gerak dari 15 otot wajah yang dapat ikut menghambat proses pengerutan wajah pada usia tua. Tertawa kuat tentu akan menggunakan otot yang lebih besar sehingga dapat memberikan kebebasan dalam bernapas, karena mempercepat keluarnya udara jenuh dari tubuh yang langsung digantikan dengan udara segar. Sehingga akan memperkaya darah dengan oksigen serta memebersihkan bagian respirasi. Selama tertawa, dikatakan juga, antibodi tubuh serta sel darah putih aktif menghadang infeksi, sedangkan hormon akan menigkatkan kesiagaan dan fungsi memori.

Suatu penelitian yang telah dilakukan oleh seorang ahli terapi humor, Marianne Dolau, mengatakan, jika seseorang tertawa selama 15 menit sehari, ia dapat membebaskan dirinya dari sakit kepala.

Hidup penuh dengan senyum dan tawa akan terasa lebih segar serta bermanfaat dalam menekan stress yang kita hadapi. Tawa yang tampaknya sepele dan berlangsung hanya sesaat ternyata punya pengaruh yang dapat bertahan lama. Senyum dan tawa merupakan anugerah yang tak ternilai dari Sang Pencipta. Jadi, tertawalah selagi Anda masih bisa melakukannya.

Wua-ha-ha-ha-ha-ha-ha........J

tips mengatasi stress

  • berikan senyuman kepada rekan yang Anda temui
  • berikan pujian kepada orang lain
  • bersahabat dengan orang yang periang dan hidup bahagia
  • membiasakan hidup positif dalam menghadapi masalah
  • berbincang secara santai, akrab, dan komunikatif
  • memberikan dorongan kepada rekan yang sedang diajak bebicara
  • membaca buku-buku humor
  • rutin berolahraga
  • merenungkan dan membayangkan orang yang menyenangkan