 |
Revi Marcelina Founder Treeasure |
Pada umumnya, mahasiswa tingkat akhir sibuk menyiapkan tugas akhir atau skripsi agar bisa lulus dari kampusnya, bahkan tekadang hanya sebagai tanda kelulusan atau cepat-cepat lulus. Namun, tidak bagi mantan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung Revi Marcelina, jauh sebelum mempersiapkan tugas akhirnya justru menjadi perjalanan awal terciptanya usaha toko desain aksesoris yang bernama
Treeasure.
 |
Tas dan boots high heels bahan kulit design by Treeasure |
Anak bungsu dari 3 bersaudara menceritakan, bahwa tugas akhir kampusnya dituntut tidak hanya sekedar sketsa desain, tetapi dilengkapi dengan
dummy atau peraga dari desain yang diajukan. “Daripada hanya sebagai syarat lulus, saya pikir kenapa
gak, hasil tugas akhir itu bisa dijual. Karena untuk membuat
dummy pastinya membutuhkan biaya,
itung-itung buat balik modal,” ujar Revi dengan senyumannya di sela-sela acara pameran FGD Expo 2013 Jakarta Convention Center.
 |
Kalung bahan kayu Mapple design by Treeasure |
Awalnya Revi mendesain sendiri, tapi lama kelamaan dengan banjirnya
order, dirinya mencoba untuk mengajak teman-teman desainernya. Dirinya menginginkan toko ini tidak hanya sebagai peraga untuk berdagang, namun bisa menjadi
workshop atau tempat para desainer lainnya yang memiliki minat di bidang aksesoris. Sebab, menurut dia, suatu desain harus memiliki unsur originalitas, sehingga
Treeasure bisa menjadi wadah menyalurkan kreatifitas, sambil berbisnis.
 |
Sarung handphone bahan kulit design by Treeasure |
Tapi Revi mengakui, musuh dalam dunia desain adalah penjiplak. Oleh karena itu, agar berbeda dengan konsep desain aksesoris lainnya, penggunan bahan-bahan sangat diperhatikan terutama dari segi kualitas. “Beberapa bahan memang tidak bisa didapatkan dari lokal, karena tidak ada yang mensuplainya. Kalaupun ada bahan subtitusinya, belum tentu komposisi dari bahan tersebut bisa mengimplementasi dari desain yang dibuat desainer, sehingga tidak sesuai dengan ekspetasi,” terangnya.
Nama Treeasure dipilih karena dalam filosofi pohon sering dijadikan acuan dalam meraih kesuksesan. Makna pohon juga memberikan manfaat bagi siapa saja, dipadukan dengan kata treasuremengartikan, bahwa suatu desain atau karya seseorang tidak memiliki variable pasti untuk menentukan nominalnya. Tetapi, bisa menjadi seakan menemukan “harta karun” yang mungkin bernilai tinggi.
 |
Dompet bahan kulit design by Treeasure |
“Ini juga yang sering kami permasalahkan, sebagai desainer, merasa ada nominal harga yang harus dijual. Tapi kembali dengan pertanyaan siapa yang mau membelinya, bila harganya terlalu mahal. Kadang
trial dan
error untuk dipasarkan sampai ketemu nominal harga yang pas, karena suatu desain tergantung kesukaan dari pembeli. Itu sebabnya semacam mencari harta karun bagi pencari produk desain yang sesuai keinginannya,” jelasnya.
 |
Gelang bahan kulit design by Treeaure |
Digagas Revi sejak 2009, berawal dari mata kuliah Aksesoris dan Fashion, kemudian bertemu dengan Gusto Sign, penyedia peralatan
laser cut dan
engraving, saat itu metode laser belum banyak yang menggunakan. Oleh karena itu, metode tersebut sangat melekat dan menjadi ciri khas desain-desain
Treeasure, maka di 2011, mulai mengikuti berbagai ajang pameran desain.
Menariknya dari penemu
Treeasure, diusianya yang masih muda (25 tahun) sudah memiliki tujuan sebelum lulus dari kuliah, Revi tidak ingin menyiakan apa yang sudah didapatkan dari berbagai pelajaran dalam dunia desain, bahwa mampu memberikan suatu kesuksesan. Penggemar produk
Treeasure tidak hanya berasal dari Indonesia, ada beberapa permintaan
orderyang pernah dilakukan Revi, datang dari luar negeri seperti Kanada, Amerika Serikat, dan Jepang.
 |
Cincin berlayer bahan acrylic design by Treeasure |
 |
Cincin berlayer bahan acrylic design by Treeasure |
Informasi lebih lanjut,
Workshop
LINE @treeasure