Efek Negatif pada Anak yang Diasuh Orangtua Narsistik

High Angle View Of Shadow On Beach

Pada dasarnya, orangtua memang manusia biasa, yang punya kekurangan sana sini, sehingga nyaris mustahil bisa mengasuh anak dengan sempurna. Termasuk ketika orangtua memiliki gangguan kepribadian narsistik. Tentunya akan ada efek negatif yang memengaruhi perkembangan mental anak di kemudian hari.


Gangguan kepribadian narsistik, mengutip Psychology Today, adalah gangguan yang membuat pengidapnya kurang memiliki empati pada orang lain. Karyl McBride, terapis pernikahan dan keluarga di Denver, Colorado mengatakan bahwa gangguan ini sering dianggap sama dengan karakter arogan atau besar kepala. Sebenarnya, gangguan kepribadian narsistik lebih parah dari itu, karena bisa berdampak buruk pada hubungan dengan orang lain.


Lebih lanjut, Karyl mengungkapkan bahwa anak yang dibesarkan oleh orangtua dengan gangguan kepribadian narsistik, yang secara emosional dan psikologis kasar, bisa menyebabkan efek jangka panjang yang bisa melemahkan emosional anak di kemudian hari. Hal ini terutama ketika gangguan kepribadian narsistik yang dialami orangtua tidak terkendali dan tidak ada upaya untuk menyembuhkannya. 


Lantas, apa dampak yang ditimbulkan dari pengasuhan orangtua dengan gangguan kepribadian narsistik? Berikut beberapa di antaranya:


  • Anak tidak merasa didengar atau dilihat. Bahkan, perasaan anak juga tidak diakui oleh orangtua, karena lebih diperlakukan seperti “aksesori” oleh orangtua.

  • Anak jadi tidak bisa belajar mengidentifikasi atau memercayai perasaannya sendiri. Ia tumbuh menjadi pribadi yang rendah diri dan selalu ragu ketika mengambil keputusan.

  • Anak jadi punya pemikiran bahwa penampilan dan citra diri lebih penting daripada perasaan. 

  • Anak merasa kesepian dan hampa secara emosional, karena tidak merasakan kasih sayang dari orangtua.

  • Anak jadi mudah curiga dan ragu pada orang lain. Hal ini karena mereka terbiasa dimanipulasi oleh orangtuanya.

  • Perkembangan emosional anak terhambat.

  • Anak merasa selalu dikritik dan dihakimi, bukannya diterima dan dicintai. Akibatnya, mereka jadi frustasi karena berusaha mencari kasih sayang dan perhatian.

  • Anak jadi tidak diajari untuk memberi penghargaan kepada diri sendiri ketika pantas.

  • Anak akan rentan terhadap beberapa tingkat kelainan stres pasca-trauma, depresi, dan/atau kecemasan di masa dewasa. 

  • Anak itu akan tumbuh dengan percaya bahwa dia tidak layak dan tidak bisa dicintai.


Dibesarkan oleh orangtua narsistik, secara emosional dan psikologis kasar dan menyebabkan melemahkan, dapat memberi efek jangka panjang untuk anak-anak. Mereka akan merasa sesak dan berjuang dengan kesepian, serta rasa sakit. Terlebih, orangtua dengan gangguan kepribadian narsistik juga umumnya tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau perilaku mereka sendiri, sehingga anak sering percaya bahwa mereka yang harus disalahkan dan bahwa mereka gagal di masa kecil. 


Itulah dampak buruk yang bisa terjadi pada anak yang diasuh dan dibesarkan dengan orangtua dengan gangguan kepribadian narsistik. Untuk menghindari berbagai dampak buruk tersebut, jadilah orangtua yang suportif. Jika merasa punya gangguan kepribadian, cobalah pertimbangkan untuk mendapat pengobatan secepat mungkin.


sumber: Halodoc