IAGI Usulkan Majalengka Jadi Sentra Pertumbuhan


Kepadatan penduduk di wilayah Jabotabek sudah terlampau tinggi. Sehingga kebutuhan terhadap air bersih makin sulit dipenuhi. Untuk itu perlu dicari daerah yang bisa menjadi sentra pemukiman dan pertumbuhan baru. Salah satu daerah yang secara tatageolgi memungkinkan adalah Mejalengka.

"Majalengka kami usulkan jadi sentra pertumbuhan karena dilihat dari geologi tata lingkungan merupakan wilayah yang cocok untuk menjadi pusat pertumbuhan," kata Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia Rovicky Dwi Putrohari di Jakarta, Senin 22 April 2012.

Dari sisi kajian geologis, daya dukung wilayah Majalengka positif. Ketersediaan air bersih misalnya, tidak perlu dikhawatirkan. Resiko banjir minimal. Intrusi air laut sebagaimana Jakarta dan kota di pesisir utara, Tidakakan. Majalengka juga relatif steril dari kemungkinan amblesan tanah. "Semua aspek sensitif perkotaan yang terkait dengan aspek kebumian, relative aman di Majelengka,"’ ujar Rovicky.

Dari sisi ekonomi, Majalengka masih cukup dekat dengan Jakarta, sehingga lalulintas ekonomi dengan pusat ekonomi di Jakarta masih dalam jangkauan yang layak. Jarak Majalengka -Jakarta yang 250 km bisa dihubungkan dengan jalur kereta api dan juga jalur tol,  sehingga hanya butuh waktu 2,5 jam perjalanan. Fasilitas bandara dapat dibangun di dekat kota mandiri tersebut, untuk mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta, Infrastruktur di bagian selatan Jawa Barat akan memicu potensi geowisata dengan keindahan pantai laut selatan, The Great Southern Ocean Road.

Selain daerah seputar Majalengka,  IAGI melihat beban pemukiman pada sedimen kuarter (sedimenmuda/lunak) di bagianutara Pulau Jawa sudah dalam kondisi rentan, oleh sebab itu IAGI mendesak Pemerintah Republik Indonesia agar mulai membuka pengembangan daerah di bagian selatan pulau Jawa, utamanya Jawa Barat bagian selatan dan JawaTimur bagian selatan.

"Pemerintah seyogyanya meningkatkan infrastruktur yang lebih baik, sehingga pertumbuhan di bagian selatan pulau Jawa dapat terpacu. Infrstruktur yang baik juga akan memudahkan sistem evakuasi jika terjadi bencana," kata Rovicky.

Menurut Rovicky, planet bumi akan mengalami tekanan ledakan penduduk yang luar biasa pada wilayah wilayah pertumbuhan. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah mengingatkan bahwa nanti tahun 2050 penduduk Indonesia meningkat 38 persen dari total populasi sekarang. Penduduk penduduk perkotaan di Indonesia ini akan bertambah 92 juta jiwa pada 2050. Pada saat yang sama, kebutuhan air bersih terus meningkat karena ledakan penduduk.

Indonesia mempunyai pusat pertumbuhan sebagian besar adalah daerah kota pantai dan pesisir yang sebagian bertumpu pada sedimen sedimen kuarter. Lihat Banda Aceh, Medan, Palembang, Pekanbaru, Padang, Bengkulu, Jakarta, Cirebon, Tegal, Semarang, Surabaya, Makasar, Manado, Ambon, Jayapura, Kupang, Samarinda, Kendari.

"Dilihat dari kacamata geologi khususnya geohidrologi, kota-kota tersebut rawan akan ketersediaan air bersih buat masyartakat," ungkap Rovicky

Pengembangan sentra pertumbuhan ekonomi baru sudah semestinya memperhatikan aspek-aspek kegeologikan termasuk didalamnya pemanfaatan sumberdaya alam, mitigasi, dan konservasi pemeliharaan daya dukung lahannya.

Miskoordinasi Pemerintah Perparah Sumberdaya Air

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber air, tetapi yang terjadi justru Indonesia kekurangan air bersih. Pengelolaan sumberdaya air yang tidak professional yang menyebabkan kondisi tersebut.

‘’Miskoordinasi antara pemerintah, baik pusat dan daerah ataupun antardaerah menjadi penyebab semakin parahnya sumberdaya air bersih,’’ kata Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Rovicky Dwi Putrohari dalam siaran persnya dalam menyambut hari air dunia yang jatuh pada 22 Maret di Jakarta, Kamis (22/3).

Dalam berbagai kasus, kata Rovicky, daerah tangkapan hujan berbeda pemerintahan dengan daerah yang memanfaatkan air. Disitu sering terjadi ketidaksepahaman sehingga yang terjadi saling lempar tanggungjawab. Pemerintah pusat semestinya menjalankan kekuasaannya untuk melakukan koordinasi agar masalah seperti itu bisa diatasi dengan baik ketersediaan air bersih bagi masyarakat.

IAGI sebagaimana dikatakan Rovicky, mengkhawatirkan terjadinya kelangkaan air bersih secara massal. Karena semakin banyak jumlah penduduk semakin banyak kebutuhan terhadap air bersih. Apalagi hampir semua daerah perkotaan merupakan daerah landai yang bukan merupakan daerah tangkapan air yang tentu saja kebutuhan air tanahnya sangat tergantung daerah terdekatnya yang bertopografi tinggi.

Untuk itu, tataguna lahan didaerah tangkapan air di perbukitan dan pegunungan terdekat dengan perkotaan ini harus dijaga secara terus menerus sehingga tingkat suplai air tanahnya tidak terganggu. ‘’Jika tidak dilakukan penataan, daerah tangkapan air akan gundul, sehingga daerah perkotaan yang di dataran rendah akan makin kesulitan memperoleh air,’’ katanya.

Terkait dengan penggundulan ini, menurut ahli tataair dari Institut Teknologi Surabaya (ITS), Amien Widodo, terjadi karena Pemerintah tidak tegas terhadap pengalihan lahan, misalnya yang semula hutan lindung menjadi daerah wisata. Akibatnya hutan yang ada harus ditebang. Pemeirntah juga abai terhadap penggundulan hutan sebagaimana yang terjadi pada peralihan dari Orde Baru ke periode Reformasi pada 1998 dimana terjadi pembabatan hutan oleh rakyat dan pengusaha secara masif.

Perilaku lain yg juga menyebabkan terjadinya kelangkaan air bersih, menurut Amien adalah pengambilan air tanah yg tidak proporsional, baik untuk industri maupun pertanian. Di kawasan hulu tidak ada penambahan air yg meresap, di bagian tengah terjadi pengambilan berlebih maka di kawasan pantai air tanah akan tercemar air laut karena intrusi air laut.

‘’Kawasan yg terintrusi air laut akan semakin luas kalau kita tidak melakukan aksi,’’ katanya.
Semestinya, Indonesia yang memilik curah hujan rata-rata tahunan mencapai 2.779 mm tidak perlu kekurangan air bersih. Tapi sayangnya menurut data Deptan, dari seluruh curah hujan itu, hanya 270 mm (34 persen) saja yang tersimpan di dalam tanah menjadi air. Sisanya, sekitar 66 persen menjadi air limpasan permukaan (run off) yang sebagian besar mengakibatkan bencana seperti banjir.

Untuk itu, sebagaimana juga tema Hari Air Dunia yang jatuh pada 22 Maret ini, Amien mengusulkan agar segera menetapkan Ketahanan Air sebagaimana Ketahanan Energi dan Ketahanan Pangan. Dengan posisi tersebut, maka problematika air bisa diprioritaskan dalam rencana pembangunan ke depan. ‘’Air harus diselamatkan untuk masa depan Indonesia,’’ kata Amien

Lima Tipe Wanita

Yang Dihindari Pria untuk Menjadi Calon Isteri

Baru putus cinta atau belum juga punya pacar? Jangan gusar, Anda bisa mulai ancang-ancang dari saat ini untuk bisa mengaet pacar baru. Terlebih lelaki lajang, memang banyak yang sudah ngebet punya pasangan. Meskipun demikian, mohon diingat, ada beberapa tipe wanita yang ternyata dihindari oleh kaum pria. Apa saja itu?

Yang pasti kenali sejak dini dan mulai ubah sikap tersebut untuk mendapatkan pria idaman. Sedikitnya 5 tipe wanita yang sangat tidak disukai kaum pria, yakni:

1. Tipe Wanita Anti Pria
So pasti bagi mereka tipe seperti ini adalah musuh. Wanita bisa saja menjadi anti pria karena banyak faktor. Salah satunya mungkin saja karena pernah disakiti. Kalau telanjur cinta dengan tipe seperti ini, umumnya para pria cenderung harus ekstra keras meyakinkan bahwa mereka berbeda dan bisa memberikan yang terbaik. Namun ada kalanya para pria sudah tidak sabar dan memilih mundur karena sikap wanita tersebut yang sinis dan sama sekali tak bisa mempercayai apa yang pria katakan. Kalau Anda punya tipe seperti ini, sekarang juga ubah image Anda tentang pria. Tanamkan tak ada manusia yang sempurna dan sama di dunia ini.

2. Tipe Wanita Pengontrol
Merasa si dia sudah "cinta mati" dengan Anda, bukan berarti Anda bisa mengontrol semua kelakuannya. Apalagi bila selalu mendikte apa saja yang diinginkan pada kekasih. Umumnya bila masih dalam taraf wajar, para pria bisa mentolerir akan tetapi kalau sudah masuk ke hal yang pribadi, mereka pasti berontak. "Memangnya kita robot? Kita punya pikiran dan kemauan, masak mesti ngalah terus," inilah kata-kata yang mungkin akan keluar dari mulutnya sebelum memutuskan hubungan dengan Anda.

3. Tipe Wanita Ketergantungan
Kalau semuanya masih dalam taraf wajar, sang pria akan menilai dia menjadi pahlawan dalam hidup Anda. Dengan sendirinya dia akan selalu setia menjadi pendukung setiap kali Anda dalam kesulitan. Tapi bagaimana kalau semuanya berlebihan, misalnya saja untuk hal-hal yang kecil, masalah rambut, pakaian, sandal atau yang lainnya yang bagi Anda sangat membingungkan.

Masalah-masalah remeh-temeh yang ditumpahkan pada si pria umumnya akan membuat dirinya muak. Ia juga menilai, Anda ternyata tak bisa mandiri. Memang, ada baiknya para wanita mengembangkan wawasan plus kepribadiannya untuk menghadapi pria-pria abad milenium ketiga!

4. Tipe Workaholic
Tipe ini sangat tidak disuka karena akan sering mengorbankan si pria demi kepentingan karier. Bisa saja janji nonton atau jalan bareng gagal total karena Anda harus meeting atau menyelesaikan tugas kantor. Kalaupun bertemu, tidak jarang diisi dengan perbincangan mengenai tugas dan pekerjaan di kantor. Umumnya pria paling tak tahan dengan keadaan ini hingga buru-buru memilih wanita lain. Sebenarnya kejadian ini bisa diminimalisir apabila Anda bisa memanage waktu. Dengan begitu Anda bukan termasuk tipe wanita yang dihindari oleh para pria.

5. Tipe Boneka
Apa maksudnya? Dari segi kecantikan dan penampilan, Anda mungkin paling sempurna. Punya wajah cantik dengan body yang memang banyak diimpikan pria. Tapi namanya juga boneka, maka Anda tak pernah bisa nyambung bila ngobrol. Kalau sudah begini nilai plus Anda akan jeblok. Makanya jangan heran bila kaum pria umumnya tak lama bertahan dengan Anda.

Bagi Anda yang termasuk tipe seperti ini alangkah baiknya, Anda memoles diri dengan menambah wawasan. Banyak cara bisa ditempuh untuk mendapatkannya, dari koran, majalah, buku juga ... internet! Bila ilmu sudah didapat, pasti banyak pria yang antre untuk memohon perhatian Anda.