Keraguan Menjelang Pernikahan

Antara Terus Maju atau Bubar Saja?

Meskipun Anda terbilang sudah cukup lama menjalin cinta dengan pasangan Anda, tak jarang timbul rasa ragu untuk melangkah lebih jauh memasuki lembaga perkawinan. Ini bisa dimaklumi karena Anda khawatir akankah pilihan Anda tepat. Lebih-lebih bila bayangan kegagalan selalu membayangi Anda.

Sebenarnya, penyebab utama suatu perpisahan sudah bisa dideteksi sejak awal. Sayangnya saat hal tersebut muncul, Anda merasa itu bukan masalah besar, dan merasa mampu mengatasinya.

Tak semua orang punya keraguan terhadap pasangannya. Bisa jadi Anda salah satu di antara mereka. Mungkin karena Anda tahu kebiasaan si dia yang mengganggu, mungkin pula ada sesuatu dari Anda yang tidak disukainya. 

Pertanyaannya, bukan masalah pantas atau tidak pantas merasa ragu, atau boleh tidaknya merasa ragu, tapi akankah keraguan tersebut bisa ditolerir? Apakah keraguan ini akan mengacu pada masalah besar yang kelak menimbulkan kesulitan bagi kalian? Atau justru memisahkan Anda darinya?

Memang tak dipungkiri pada awalnya, suatu hubungan sangatlah mudah untuk menghilangkan rasa kecemasan. Ini karena Anda mencintai segala yang ada pada pasangan Anda yang memungkinkan semua kekurangannya tak tampak. Atau bahkan mudah untuk diatasi. Tapi menjelang mengucapkan ikrar sehidup-semati, keraguan mengalahkan segalanya. 

Apa jadinya bila Anda menyadari bahwa pasangan Anda seorang pembual ulung yang aslinya kelewat nyebelin? Haruskah Anda menonton ulahnya menggoda wanita lain di depan mata? Atau ia lebih mementingkan hobinya daripada Anda? Dengan kata lain masa lalu dan kebiasaannya yang dulu Anda tolerir dalam sedetik tak bisa lagi diterima.

Keraguan yang makin besar ini tentu akan menjadi masalah yang pelik. Saat itu juga Anda tahu jika hubungan ini gagal, penyebabnya pastilah hal yang pernah ia lakukan sebelumnya. Hal yang sudah Anda ketahui dan pahami, tetapi ditepiskan begitu saja. Apapun keputusannya ada di tangan Anda, mau diteruskan atau diselesaikan. Yang jelas ada beberapa hal yang patut menjadi pertimbangan Anda.

Pertama, kenali gelagatnya. Karena sebuah jalinan cinta akan berjalan baik, bila sebelum ada komitmen yang mengikat, Anda berdua sudah mengenali betul persoalan yang sering dan akan muncul di kemudian hari. Putuskan segera, agar persoalan tersebut diselesaikan.

Kedua, Anda perlu berpikir secara perspektif. Biasanya masalah bisa segera dilihat bila Anda terburu-buru ingin menikah, tanpa melalui cukup masa penjajakan. Atau menikah dengan seseorang yang beda keyakinannya dengan Anda. Atau menikah dengan orang yang tak ingin punya anak atau justru sebaliknya ingin selekasnya mempunyai anak. Masalah seperti ini sangat jelas, sehingga bisa dipikirkan sebelum terjadi. Sering kali masalah yang menyebabkan perpisahan itu, semula tak dianggap berbahaya.

Misalnya saja waktu pacaran, kekasih Anda sangat tergila-gila dengan olahraga. Bahkan bisa melupakan janjinya hanya untuk hobinya. Agar Anda tak sakit hati di kemudian hari, mulai saat ini belajarlah untuk melihat masalah dengan meneliti diri sendiri. 

Tanamkan dalam diri Anda bahwa sebuah hubungan cinta membutuhkan pengorbanan impian masa depan. Hari esok yang Anda jalani bisa berbeda dari yang selama ini Anda idamkan. Terkadang Anda harus mengubah harapan dan melepaskan harapan. Menerima hal-hal yang tak sesuai dengan angan Anda, meski hal tersebut sangat menakutkan buat Anda.

Di lain sisi, pernikahan bisa jadi menyelesaikan segalanya. Tapi yang perlu diingat, Anda tak bisa mengatakan mampu mengubah yang sepertinya takkan berhasil untuk menjadi berhasil sampai mencobanya sendiri. Bisa jadi hal yang Anda curigai yang akan dapat memisahkan hubungan justru malah merekatkannya. Atau masalah yang dirasa bisa diatasi sendiri justru tidak bisa. Jadi yang pasti, Anda harus mencoba mengatasi segala sesuatunya sendiri. Apapun keraguan yang ada, Anda harus bisa bersikap realis dan berusaha agar hal tersebut tak meracuni hubungan Anda.

Yang ketiga harus ada kesesuaian harapan pada diri Anda berdua, karena hubungan yang baik membutuhkan saling penyesuaian. Anda tidak dapat mencegah datangnya konflik untuk masa depan. Khayalan tentang hubungan sempurna bebas hambatan adalah pandangan yang sangat kekanak-kanakan. Dasar dari suatu hubungan adalah memfokuskan kelemahan-kelemahan Anda berdua. Membuat suatu hubungan yang sukses berarti membangun jalan untuk selalu bersama baik dalam suka maupun duka. 

Hubungan yang baik bukanlah suatu hubungan tanpa hal-hal buruk, melainkan hubungan di mana kedua individu dapat mencerna dan menyelesaikan kesulitan bersama-sama tanpa henti.