Memastikan Pendamping Hidup Sejati yang Sehati
Mencari orang yang tepat yang kita sebut sebagai pasangan sehati memang gampang-gampang-sulit. Walau ada sebagian orang yang diberi Tuhan jalan mulus untuk menemukan tambatan hatinya, tapi tak sedikit pula orang yang merasa kesulitan. Ujung-ujungnya, pandangan masyarakat bahwa orang tersebut terlalu pilah-milih menjadi alasan yang selalu mereka kemukakan. Padahal tak melulu alasan tersebut benar.
Siapapun kekasih Anda, dialah orang yang paling sempurna di … mata Anda. Tapi sejauh mana kesempurnaannya? Atau salah-salah cinta Anda yang besar yang memburamkan pandangan real Anda.
Berikut beberapa hal yang seharusnya ada pada diri pasangan Anda, so telitilah dia, bila cocok semua bolehlah berlega hati.
Pasangan yang sempurna adalah dia yang tak pernah bosan mendengar kisah yang kamu ceritakan dan tak pernah bilang bahwa ceritamu terkadang berlebihan apalagi menjemukan. Ia adalah tipe pendengar setia. Ia juga terkadang memberikan saran yang masuk akal dari setiap solusi yang Anda hadapi.
Tapi berbeda halnya bila pasangan Anda termasuk orang yang tak ingin Anda curhati. Alasan terlalu cegeng dan mendramatisir keadaan setiap kali Anda mengeluh soal apapun adalah satu hal yang menggambarkan bahwa dia tak ingin mengetahui apa dan bagaimana kehidupan dan jalan hidup Anda.
Pasangan sejati juga takkan pernah bosan berjalan dengan Anda, meskipun wajah Anda mungkin nggak terlalu cakep dan terlalu gendut atau mungkin sudah peyot. Dia juga takkan marah dan bisa memaklumi kondisi Anda bila Anda lagi sibuk dan tak bisa menemaninya.
Hal lain yang tak kalah penting, yakni ia selalu melibatkan Anda dalam sekecil apapun perjalanan hidupnya. Ia ingin bisa berbagi kesenangan, dan juga dukanya bersama Anda. Satu rentetan yang memperlihatkan bahwa dia ingin selalu bersama Anda.
Tapi Anda perlu mempertimbangkan untuk meneruskan hubungan ke arah yang lebih serius bila ternyata ia lebih suka tinggal di rumahnya ketimbang pergi keluar bareng kamu. Dia juga pintar bikin joke-joke atau sindiran terhadap teman atau orangtua kamu. Bila Anda dalam kesulitan, ia juga enggan memberikan saran. Contoh paling simple saat Anda menanyakan mana dari dua baju yang sebaiknya dibeli. Maka terkadang jawabnya singkat dan menyuruh Anda membeli saja keduanya.
Kalau Anda lagi asyik ngobrol dengan orang lain, dia juga selalu menunjukkan sikap bete. Tak jarang ia juga ngambek seperti anak kecil kalau keinginannya tak dituruti. Kalau sudah begini, Anda perlu mempertimbangkan kembali untuk melangkah ke pernikahan. Setuju kan?!