Semangat Berbagi di SDN Manikliyu, Bangli

Tidak banyak orang mengetahui nama Bangli, padahal Bangli merupakan salah satu kabupaten di pulau dengan sebutan pulau Dewata (Bali) yang berada di daerah pegunungan Kintamani. Kita banyak mengenal Kintamani sebagai daerah wisata dengan keindahan Gunung Batur serta Danau Batur. Namun, perlu diingat keindahan akan pemandangan tersebut juga diperlukan putra/putri daerah untuk memeliharanya, selain agar tetap menjadi kawasan parawisata, perlu mempertahankan budaya akan masyarakat setempat.

Ini kali kedua saya mengikuti Kelas Inspirasi Bali (KIB) ditempatkan di SDN Manikliyu, Bangli. Tidak jauh berbeda dengan pertama kali saya mengikuti KIB di SDN 1 Pengotan, Bangli (Baca: Berbagi Pengetahuan dengan Kesederhanaan). Saya memberikan gambaran kepada peserta didik mengenai profesi saya sebagai jurnalis (wartawan). Akan tetapi, agar peserta didik mengerti arti dari kata jurnalis, saya mengubahnya dengan kata “tukang” agar lebih familiar terdengar oleh peserta didik. Dikarenakan dalam bidang jurnalisme dibagi 2 kategori, yaitu jurnalis tulis dan jurnalis foto, maka setelah diubah menjadi tukang tulis dan tukang foto.

Hampir sama seperti sebelumnya, sedikit saya ceritakan apa yang diperlukan untuk menjadi tukang tulis ataupun tukang foto. Sangat mendasar, bahwa untuk menjadi seorang jurnalis hanya perlu 2 bekal utama, yaitu menulis dan membaca, guna mencari informasi yang ingin disebarluaskan kepada orang yang belum tahu agar menjadi tahu. Selain itu, menulis dan membaca juga dapat menjadi bekal untuk berbagai profesi lainnya. Namun yang berbeda, kali ini saya membawakan beberapa contoh foto sebagai tukang foto.

Agar peserta didik dapat merasakan seperti apa menjadi jurnalis, sayapun memberikan tugas kepada mereka untuk menuliskan ingin berprofesi apa kelak dewasa nanti, dan apa harapan dari peserta didik agar cita-cita tersebut dapat dicapai, kemudian dibacakan ke depan kelas agar teman-temannya bisa mengetahui (saling berbagi cerita).

Seakan terlalu mengawang-awang atau mungkin belum ada gambarannya, tapi jangan salah menilai para peserta didik di SDN Manikliyu ini, mungkin agak sedikit berbeda dengan peserta didik yang berada di kota, yang biasanya ingin berprofesi sebagai Dokter, Polisi ataupun TNI. Memang ada beberapa, tapi baru kali ini saya mendengar ingin berprofesi menjadi Atlet Sepak Bola, Juru Masak (Chef), bahkan sudah menentukan ingin menjadi seorang Pengusaha.

Tentu, perjalanan mereka masih panjang, namun cita-cita mereka bisa terwujud dengan usaha dan kerja keras, bukan hanya dari diri mereka sendiri, tetapi lingkungan disekitar mereka merupakan jadi faktor pendukung untuk mendorong semangat mereka untuk menggapai cita-cita yang ingin dicapai.